BOOKING TIKET PESAWAT

raksasa di alam maya

raksasa di alam maya. Info sangat penting tentang raksasa di alam maya. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai raksasa di alam maya

cartoon picture gallery
CAR Magazine Online
Cell Phone and Mobile Technology
Woman Beautiful Hot pictures
Koleksi Gambar Kartun
Galeri foto artis wanita cantik
Aircraft images wallpaper gallery
Ship images wallpaper
Gambar Pesawat Terbang
Gambar Kapal Laut
raksasa di alam maya
Bobotnya sedikit di bawah 300 gram. Tidak lebih berat ketimbang 20 kaleng minuman ringan kosong. Ukuran fisiknya setara dengan kebanyakan buku edisi paperback, tapi lebih tipis. Di bagian mukanya, di bawah layar electrophoretic display atau yang lazim disebut kertas elektronik, terdapat papan ketik layaknya komputer mini. Nama peranti elektronik gres ini Kindle. Amazon.com, toko raksasa di alam maya yang memproduksi dan menjualnya, mengklaim Kindle bisa menampung 200 judul buku tanpa ilustrasi. Boleh dibilang jumlah buku sebanyak itu merupakan isi perpustakaan mini di kamar-kamar mahasiswa --kecuali jika mahasiswa itu lebih suka mengisi rak di kamarnya dengan kaset atau CD. Bedanya, dengan Kindle orang bisa membawa-bawa semua koleksi buku itu ke mana saja, atau membuangnya dan menggantinya dengan koleksi yang lain (dengan cara membelinya dari Amazon.com, tentu saja). Dan tak kalah penting dari itu: dengan Kindle, orang juga bisa membaca koleksi buku di dalamnya di mana saja dan kapan saja. Betul, sekalipun dilengkapi dengan kemampuan untuk mengakses lebih dari 100 ribu buku, blog, koran, dan majalah di Amazon.com, sebagian dari fungsi Kindle sesungguhnya adalah reader buku elektronik (lazim disebut ebook). Ini bukan hal baru sama sekali. Sebelumnya sudah ada reader yang lain --misalnya Sony LIBRIe, Sony Reader, dan iRex iLiad. Tapi Kindle memang lebih diliputi hiruk-pikuk. Hal itu bisa dilihat, misalnya, dari energi yang dicurahkan untuk meyakinkan orang tentang kemampuannya, untuk mempromosikannya. Sadar atau tidak, Jeff Bezos, pemilik Amazon.com, mengibaratkan keinginannya untuk memasarkan Kindle seluas-luasnya sebagai suatu perang. Lagi-lagi, ini bukan analogi baru dalam pemasaran. Tapi pria 43 tahun ini punya keyakinan di balik itu, terhadap suatu fenomena yang mungkin orang kebanyakan justru menganggapnya sebagai kenyataan yang tak terhindarkan, yang mesti diterima begitu saja sejak Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad ke-15: bahwa buku adalah temuan yang paling sempurna, tak perlu baterei dan bisa seketika digunakan, yang mustahil dibuat lebih baik. Bezos mengakui bahwa buku “adalah peranti yang luar biasa”. Tapi, selain kenyataan bahwa buku jugalah, antara lain, yang melimpahkan keuntungan bisnis kepadanya --melalui Amazon.com --dia sesungguhnya melihat hal lain melalui pernyataannya itu. “Buku,” katanya, “adalah benteng terakhir dari (teknologi) analog.” Dia yakin bahwa gelombang digitalisasi bakal menyapu semua bentuk media. Musik, video, dan bahkan bacaan berformat pendek telah melebur di sana. Dia berharap, dengan lompatan yang melampaui pendahulu-pendahulunya, Kindle bisa menjadi bagian dari masa ketika benteng itu akhirnya menyerah, yang merupakan titik balik dari transformasi menuju format baru buku atau Buku 2.0 (Book 2.0). Respons terhadap Kindle memang mencengangkan. Paling tidak, begitulah yang diklaim oleh Amazon.com.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger